Friday, April 8, 2011

Diprediksi Upal Meningkat Di Pilkada DKI

Peredaran uang palsu (upal) diprediksi akan meningkat menjelang pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2012.
Menurut pengamat intelejen Wawan Purwanto, peningkatan upal tersebut karena perputaran uang dalam pesta demokrasi di DKI akan lebih besar dibandingkan dengan daerah lain.
“Dari catatan kita, momen pemilu atau pilkada ini akan sering dimanfaatkan,” kata Wawan saat dihubungi Rakyat Merdeka di Jakarta, kemarin.
Menurut Wawan, modus yang akan dilakukan misalnya dengan menyelipkan beberapa lembaran uang palsu diantara uang asli.
“Saat memasuki pilkada, selipan upal akan lebih banyak ketimbang hari-hari biasa. Kalau hari-hari biasa, dua sampai tiga lembar, nanti saat pilkada, bisa lima lembar dalam uang senilai satu juta,” ungkap Wawan.
Karena itu, dia mengimbau masyarakat lebih berhati-hati dan ikut mewaspadai maraknya peredaran uang palsu itu.
Bukan tidak mungkin, sambungnya, momen pilkada ini dimanfatkan oknum penegedar untuk mengedarkan upal.
“Sasarannya, pedagang yang berjualan di malam hari, stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) dan pengusaha sablon yang kebanjiran order jelang pilkada ini,” paparnya.
Dia berharap, masyarakat harus tahu betul ciri-ciri upal. “Bila dicermati dengan seksama, upal akan mudah dikenal. Upal lebih halus dari asli, dan agak buram.
Selain itu, upal tidak pakai benang pengaman pada kertas uang,” ujarnya.
Selama ini, lanjutnya, sudah banyak terungkap peredaran upal pecahan Rp 100 ribu. Hanya saja, dia meminta untuk mengawasi peredaran upal pecahan Rp 20 ribu dan Rp 50 ribu.
”Upal yang diedarkan cendrung berupa
upal pecahan Rp20 ribu dan Rp50 ribu, lebih paraktis, dan transaksinya bisa berlangsung cepat. Kalau uang pecahan Rp100 ribu, biasanya masyarakat juga berhati-hati. Terutama, ketika akan mengembalikan uang pengembalian, uang yang diterima mereka teliti dulu,” tutupnya.QAR

No comments:

Post a Comment