Wednesday, April 27, 2011

DKI-1 Diharapkan Jadi Milik Wanita

Kalangan wanita di DKI Jakarta berharap gubernur ke depan dipimpin seorang perempuan. Keinginan itu karena dilatarbelakangi keberadaan kaum hawa di ibukota yang masih memprihatinkan. Seperti masih terjadinya pelecehan seksual, keterwakilan perempuan di beberapa instansi masih minim serta berbagai kasus yang dialami kalangan perempuan.
Bahkan, jelas Ketua Indonesia Satu Womens Club (ISWC) Irma Chaniago, saat ini, pemimpin DKI masih belum memperhatikan kaum hawa.
“Jadi, kita berharap ada calon perempuan yang bisa maju di Pilkada DKI 2012. Dengan majunya calon itu, diharapkan bisa menjadi orang nomor satu di DKI,” jelas Irma ketika dihubungi Rakyat Merdeka di Jakarta, kemarin.
Dijelaskan, selama gubernur DKI masih dijabat pria, tipis kemungkinan mampu mengangkat derajat wanita.
“Mungkin, dari sekian banyak gubernur, hanya Ali Sadikin (bekas Gubernur DKI) yang memperdulikan keberadaan wanita,” ujar Irma.
Karena itu, Irma berharap, wanita yang berkemampuan memimpin agar menyalonkan diri sebagai gubernur.
“Saya yakin, dukung kepada calon perempuan akan lebih banyak dibandingkan pria. Apalagi kita ketahui, sumber daya perempuan tak jauh beda dengan pria,” ungkapnya.
Menurutnya, dukungan kepada calon perempuan akan banyak karena di Jakarta suara perempuan masih mendominasi ketimbang laki-laki. “Tapi perempuannya harus punya kemampuan, jangan asal saja.”
Ke depan, jelas Irma, para wanita harus diikutsertakan dalam pengelolaan atau mengurus ibukota. “Jangan (wanita) hanya dijadikan konco wingking (teman tidur) saja,” ujarnya.
Lebih lanjut Irma menjelaskan, kaum perempuan selama ini masih banyak yang tertindas di keluarga maupun di tempat kerjanya. Yang paling sering didengar adalah kaum wanita jadi korban trafficking oleh pihak-pihak yang mau mencari keuntungan pribadi.
Kalau tidak ada keterwakilan kaum hawa dalam pertarungan Pilkada DKI, dia berharap, para kandidat calon gubernur mampu memenuhi kebutuhan perempuan.
Apalagi, sampai saat ini, perempuan masih sangat termarjinalkan.
Dikatakan, jika ingin memenangkan pertarungan di Pilkada DKI 2012, maka calon gubernur harus merangkul dan memberikan rasa aman bagi wanita.
Selama tiga tahun kepemimpinan Fauzi Bowo tidak memberikan keberpihakan kepada wanita.
“Hal itu bisa dilihat dari masih maraknya pelecehan seksual di bus way, maraknya penjaja seks di pinggir jalan ibukota.
Seharusnya mereka diberikan kesadaran dan disalurkan bagaimana cara yang baik mengais rezeki. Perempuan sosok penentu masa depan daerah maupun negara. Kalau tidak dipedulikan cita-cita negara sulit tercapai,” tutupnya. QAR

No comments:

Post a Comment