Monday, May 2, 2011

KPUD DKI Masih Berkutat Perbaiki Gedung Rusak

Meski pelaksanaan Pilkada DKI 2012 makin dekat, tapi KPUD Jakarta masih belum melakukan persiapan.
Hingga saat ini, lembaga penyelenggaran pilkada di ibukota ini masih berkutat pada persiapan pra-pilkada.
Ketua KPUD DKI Jakarta Juri Ardiantoro
mengaku, lembaganya sudah mulai menata struktur organisasi dan berencana melakukan berbagai persiapan, seperti perbaikan fasilitas-fasilitas KPUD DKI.
“Perbaikan fasilitas itu antara lain memperbaiki gedung yang rusak dan memberikan pendidikan politik kepada masyarakat di wilayah DKI,” papar Juri dalam perbincangan dengan Rakyat Merdeka, kemarin.
Kedua hal tersebut, lanjutnya sangat penting, demi menjamin terwujudnya pilkada yang baik.
Dia berharap, Pemprov memperhatikan kantor tersebut yang kondisinya mulai kurang bagus, seperti atap bocor dan fasilitas gedung rusak.
“Sampai saat ini, anggarannya masih dari anggaran rutin KPU, bukan dari pemprov,” jelas Juri.
Selain itu, tambah Juri, penguatan kapasitas organisasi dan penetapan jadwal juga tengah dipersiapkan KPUD.
“SDM maupun sumber daya ekonomi yang dimiliki KPUD saat ini sangat terbatas. Jadi, kita mengajak Pemprov DKI bekerja sama sejak awal, agar KPUD di wilayah Jakarta memiliki kualitas lebih baik,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Juri mengatakan, persoalan daftar pemilih menjadi biang keladi dari kesuruhan sejumlah pilkada di daerah.
Belajar dari pengalaman sebelumnya, KPUD DKI meminta pemerintah provinsi (pemprov) memperbaiki daftar pemilih.
Salah satu pemicu dan jadi sumber persoalan dalam pilkada adalah daftar pemilih tidak valid. “DPT memang krusial. Jadi, kami (KPUD) meminta pemda memperbaiki daftar pemilih,” paparnya.
Selain itu, dia meminta pemda dapat memberikan sosialisasi dini kepada masyarakat di seluruh wilayah ibukota.
Terkait anggaran Pilkada DKI 2012, Juri sebelumnya memperkirakan. akan ada kenaikan anggaran Pilub DKI.
Jika pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta 2007 anggarannya Rp 124 miliar, maka dana Pilgub 2012 akan naik lebih dari Rp 200 miliar.
Kenaikan itu karena berbagai harga item perlengkapan Pilkada 2012 meningkat. Bahkan, lanjut Juri, pihaknya sudah mengkalkulasikan jika sampai terjadi pilkada ulang.
“Kemarin (Pilkada 2007) dana terpakai sekitar Rp 86 miliar, sedangkan sisanya dikembalikan. Jadi, perhitungan kasar kami Pilkada 2012 ini akan memakai dana sekitar Rp 200 miliar. Kayaknya tidak lebih dari Rp 300 miliar,” jelas Juri. QAR

No comments:

Post a Comment