Friday, April 8, 2011

Diprediksi Fulus 5 Triliun Beredar Di Pilkada DKI

Perebutan kursi Gubernur DKI Jakarta dianggap fenomenal. Sebab perputaran uang dalam pesta demokrasi di ibukota ini jauh lebih besar dibandingkan dengan pilkada di
daerah lain.
Koordinator Nasional Sinergi Masyarakat Untuk Demokrasi Indonesia (Sigma) Said Salahuddin memprediksi jumlah fulus yang beredar di Pilkada DKI 2012 berkisar Rp 3 hingga Rp 5 triliun.
Hitung-hitungan pengeluaran dana triliun itu dari kalkulasi pengeluaran atau biaya untuk KPUD DKI, Panwalu, polisi yang mengamankan pilkada dan ‘mahar’ untuk partai politik yang mengusung pasangan calon.
Belum lagi dana yang dikeluarkan masing-masing pasangan calon yang akan bertarung di pilkada.
Berdasarkan informasi yang diterima, Said mengatakan, di daerah tertentu ada parpol yang mematok pasangan calon Rp 40 miliar untuk memberikan dukungannya.
“Jadi, kalau di Jakarta untuk mendapatkan kendaraan politik saja, diperkirakan pasangan calon bisa merogoh kocek Rp 100 miliar,” kata Said kepada Rakyat Merdeka di Jakarta, kemarin.
Belum lagi dana kampanye atau pemenangan pilkada yang akan dikeluarkan pasangan calon. Menurutnya, anggaran yang dikeluarkan ini jumlahnya akan lebih besar dibandingkan dengan ‘mahar’ untuk partai politik.
“Ya, kalau anggaran untuk KPUD, Panwas dan keamanan itu sudah jelas. Yang tidak bisa dikalkulasikan adalah dana pengeluaran dari masing-masing pasangan. Jika diprediksi, dana yang akan berputar di Pilkada DKI 2012 sekitar Rp 5 triliun,” ungkap Said.
Perputaran dana itu tentunya meningkat dibandingkan dengan Pilkada DKI Jakarta 2007 lalu.
“Meski tidak ada catatan resmi besarnya anggaran pilkada itu, tapi dananya akan meningkat dari pilkada sebelumnya. Hal ini dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk dan meningkatnya kebutuhan masyarakat di ibukota,” jelasnya.
Sementara, Dewan Pendiri Public Institute (lembaga riset kebijakan publik) Karyono Wibowo memprediksi, pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta 2012 bakal mengeluarkan dana Rp 20 miliar.
Menurut Karyono, jika Pilkada DKI 2012 diikuti tiga pasangan calon, maka jumlah dana pasangan calon mencapai Rp 60 miliar.
Hal itu lagi pengeluaran dana dari KPUD DKI Jakarta, panitia pengawas pilkada, keamanan serta partai politik.
“Saya kira, perputaran uang di Pilkada DKI 2012 bisa mencapai Rp 3 triliun,” presiksi Karyono kepada Rakyat Merdeka kemarin.
QAR

No comments:

Post a Comment