Thursday, January 27, 2011

Asmawati, Bekas Calon Walikota Palembang

Dipilih DPRD Juga Boros, Tapi Nggak Capek

Pengalaman berharga tidak pernah dilupakan Asmawati ketika mengikuti pertarungan Walikota Panlembang, Sumatera Selatan (Sumsel) 7 Juni 2008. Banyak hal positif yang dirasakan istri Ketua DPR Marzuki Alie ini ketika berkampanye keliling kampung-kampung. Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Sumsel ini mengaku, bisa bertatap muka, dan menyelami berbagai keluhan dari masyarakat bawah.
“Memang, keliling kampung itu melelahkan. Tapi, saya merasa bahagia karena bisa bertemu langsung dengan masyakarat di bawah,” kenang Asma, panggilan akrab Asmawati kepada Rakyat Merdeka, di Jakarta, kemarin.
Diakui perempuan kelahiran Palembang 30 Maret 1960 ini, pilkada langsung itu menguras tenaga, pikiran dan dana besar.
Karena itu, perempuan yang sudah dua kali terpilih menjadi senator ini berharap pemilihan kepala daerah dikembalikan seperti dulu yakni dipilih oleh DPRD. Diakui, meskipun pemilihan kepala daerah lewat DPRD, tapi dana yang dikeluarkan juga besar.
“Meskipun (pemilihan lewat DPRD) tetap boros, tapi calon itu tidak terlalu capek lah,” ujar pendiri Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Indo Global Mandiri (STMIK IGM) ini.
Kemudian, Asma menceritakan keikutsertaannya di Pilkada Palembang 2008. Awalnya, beberapa ormas di kota Pempek itu menggadang-gadangkan Asma sebagai calon kandidat Walikota Palembang. Karena itu, Asma berusaha maju lewat jalur independen atau perseorangan.
Tapi, niatannya maju sebagai calon perseorangan batal karena Partai Demokrat, partai bentukan Susilo Bambang Yudhoyono ini mendukungnya sebagai calon walikota. Apalagi, saat itu suaminya Marzuki Alie menjabat sebagai Sekjen Partai Demokrat.
Akhirnya, Asmawati yang berpasangan dengan Ahmad Rizal ikut bertarung. Ketika itu, calon yang dihadapi adalah Eddy Santana Putra, putra asli Palembang yang didukung PDI Perjuangan.
Menjelang Pilkada 7 Juni 2008, kenang Asma, dirinya sering berkusi dan mengatur strategi bersama suaminya Marzuki Alie guna memuluskan langkahnya di pilkada.
“Tak hanya dukungan moral, dukungan spiritual, seperti doa juga diberikan suami saat proses pilkada berlangsung. Kita minta yang terbaik, terbaik untuk rakyat, keluarga dan semuanya. Karena Allah punya rencana dibalik itu,” ungkapnya.
Tapi, perjuangan Asma belum membuahkan hasil. Sebab hasil akhir perhitungan KPUD Palembang menempatkan pasangan Asmawati-Ahmad Rizal di posisi ketiga dengan meraup 9,91 persen suara.
Sementara, sebagai pemenang adalah pasangan Eddy Santana Putra-Romi Herton. Pasangan yang diusung PDIP, PPP dan sembilan partai kecil berhasil mengumpulkan 51,58 persen suara.
Posisi kedua diraih pasangan Sarimuda-Iqbal Romzi dengan 34,83 persen. Sedangkan juru kunci dipegang pasangan M Yansuri-HjSunnah dengan 3,67 persen.
Memang, akunya, hasil perhitungan KPUD itu sedikit membuat kecewa para pendukungnya. “Ya, meski perhitungan itu tidak seratus persen benar, tapi kita harus menerina kekalahan dengan lapang dada.”
Bahkan, sebagai bentuk menerima kekalahan itu, dirinya hadir saat pelantikan Walikota-Wakil Walikota Palembang terpilih. “Kan sejak awal saya sudah siap kalah ataupun menang,” ujarnya.
Ditanya apakah mau ikut pilkada lagi, Asma menolaknya. “Saya akan fokus di DPD,” tutupnya.QAR

No comments:

Post a Comment