Saturday, January 15, 2011

Calon Independen Bakal Terjungkal Di Pilkada

Kalangan pengamat memprediksi calon independen atau perseorangan yang berniat maju di Pilkada 2010 bakal terjungkal oleh calon kepala daerah yang diusung partai politik.

MENURUT pengamat politik dari UI Adrianov A Chaniago, calon yang memakai kendaraan politik bisa menggunakan mesin partai yang sudah terorganisir untuk memenangkan pilkada.Sedangkan, calon independen akan sulit meraih suara karena tidak bisa punya hubungan langsung dengan masyarakat."Jadi, peluang calon independen sangat tipis untuk menang di pilkada. Mereka (calon independent) bakal kalah dengan calon da-ro parpol," kata Adrianov kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Ditanya berapa persen peluang calon independen untuk menang di pilkada nanti, Adrianov menjawab," Dari 244 pilkada seluruh Indonesia, paling hanya 5 persen yang bisa menang."Menurutnya, bisa saja calon independen menang di pilkada nanti. Hal tersebut disebabkan karena pamor calon incumbent dan calon kepala daerah lainnya lebih buruk, mesin partai tidak jalan serta krisis tokoh di partai.Kalaupun demikian, Andimov menilai, faktor kandidat dari partai akan lebih unggul karena punya mesin politik yang bisa dimanfaatkan sebagai tim sukses sehingga bisa meraih suara sebanyak-banyaknya."Apalagi kalau yang maju adalah incumbent dengan dukungan partai yang memiliki basis masa kuat di v ilayah itu. Ya, tentunya calon independen bakal tak berdaya," paparnya.

Senada diungkapkan Direktur Puskaptis (Pusat Kajian dan kebijakan Pembangunan Strategis) Husin Yazid. Menurut Husin, calon dan partai politik kans me-nangnya jauh lebih besar dibandingkan calon independen.Sebab calon yang memakai kendaraan politik bisa menggunakan mesin partai yang sudah terorgamsir dan terstruktur.Sedangkan calon independen tidak punya hubungan langsung dengan masyarakat sehingga posisinya lemah," jelasnyaPengamat politik Irman Putra Sidin menilai peluang calon independen di pilkada itu tergantung calonnya sendiri.

"Sejauh mana dia (calon independen) mampu menyentuh hati masyarakat untuk memilihnya. Kalau itu bisa dilakukan, maka peluangnya terbuka," katanya kepada Rakyat Merdeka kemarin.Untuk meraih simpati dari masyarakat, lanjut dia, dapat dilihat dari pendekatannya kepada warganya jauh sebelum pilkada dilaksanakan.
"Kalau menjelang pilkada, calon itu baru turun ke bawah, maka itu menandakan ada maunya saja. Calon seperti ini tentu tidak akan dipilih masyarakat," paparnya.Menurutnya, dalam ajang pilkada ini masyarakat tidak terlampaui perduli apakah dia calon independen atau dari partai politik.

"Yang penting, kepribadiannya si calon itu. Buktinya, di beberapa daerah calon independen bisa terpilih dan mengalahkan calon dari partai politik," tandasnya.Namun, Irman tidak bisa memprediksi presentasi calon kepala daerah dari independen mampu memenangkan di Pilkada 2010.Sementara, Direktur Lingkar Madani untuk Indonesia (Lima) Ray Rangkuti menilai calon independen maupun dari partai politik mempunyai peluang sama."Peluang calon independen dalam ajang pilkada itu fifty-fifty. Saat ini masyarakat melihatnya tidak hanya dari sisi partai politik, tapi dari kepribadiannya," kata Ray. faz/qar

No comments:

Post a Comment