Friday, January 21, 2011

Benny K Harman, Bekas Balon Gubernur NTT

Terhenti Karena Hilang Dukungan Dari Parpol

Meski awalnya merasa tidak sulit mengikuti pemilihan kepala daerah (pilkada), tapi Benny K Harman terhenti jadi calon Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT).
Hal itu dikarenakan Ketua Komisi III DPR (bidang hukum) ini kehilangan dukungan dari parpol. Alhasil, Benny tereliminasi dari pencalonan.
“Saya nggak tahu sebabnya, tapi nyatanya memang tidak ada parpol yang dukung saya,” kata Benny kepada Rakyat Merdeka.
Terganjalnya politisi Partai Demokrat ini berawal ketika Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mendaftarkan paket dua pasangan Gaspar Parang Ehok-Yulius Bobo (Gaul).
Padahal, DPP PKB dalam keputusannya menetapkan Benny K Harman-Alfred Kasse sebagai calon Gubernur-Wakil Gubernur NTT periode 2008-2013. Bahkan, pasangan Benny-Alfred didukung sejumlah parpol yang tergabung dalam Koalisi NTT Bangkit.
Atas dasar dukungan parpol itu, paket Benny-Alfred dinyatakan memenuhi syarat 15 persen untuk jadi calon gubernur-wakil gubernur dalam verifikasi tahap pertama. Tapi, verifikasi tahap kedua, paket itu digugurkan KPUD NTT karena PKB menarik dukungan dan kembali ke paket Gaul.
Putusan KPUD itu tak membuat Benny berdiam diri. Dia menggugat KPUD NTT ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Kupang. Dalam putusannya, PTUN Kupang memberi wewenang kepada Pengadilan Negeri (PN) setempat untuk menangani perkara gugatan itu.
Tapi, Benny tetap tak masuk calon Gubernur NTT periode 2008-2013. KPUD hanya mengesahkan tiga pasang calonyang akan bertarung di pilkada. Yakni Frans Lebu Raya-Esthon Foenay (Fren), Ibrahim Agustinus Medah-Paulus Moa (Tulus), dan Gaspar Parang Ehok-Julius Bobo (Gaul).
Berdasarkan hasil rekapitulasi KPUD NTT, pasangan Frans Lebu Raya-Esthon Foenay (Fren) ditetapkan sebagai pemenang dengan 772.032 suara (37,35 persen). Posisi kedua ditempati Ibrahim Agustinus Medah-Paulus Moa (Tulus) dengan 711.116 suara (34,40 persen), dan posisi buntut diperoleh pasangan Gaspar Parang Ehok-Julius Bobo (Gaul) dengan 584.082 suara (28, 25 persen). QAR

No comments:

Post a Comment