Friday, January 21, 2011

Bambang Sadono, Bekas Calon Gubernur Jawa Tengah

Nggak Mau Cari Kambing Hitam

Kalah di pemilihan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) 2008 tidak membuat Bambang Sadono patah arang.
Politisi Partai Golkar ini mengaku kegagalannya menjadi orang nomor satu di Jateng itu adalah sebagai proses pembelajaran dalam berpolitik.
Kekalahan itu jadi bahan evaluasi guna membangun kembali kekuatan Golkar dimasa depan. Tak perlu cari kambing hitam,” kata bekas anggota DPR ini dalam perbincangan dengan Rakyat Merdeka, kemarin.
Dalam pilkada 22 Juni 2008 itu, pasangan Bambang Sadono-Mohammad Adnan hanya menempati posisi kedua. Pasangan yang diusung Golkar ini hanya memperoleh 22,79 persen suara.
Sementara asangan Bibit Waluyo dan Rustringsih yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan menempati posisi pertama dengan 43,44 persen suara.
Peringkat ketiga dipegang pasangan Agus Soeyitno-Abdul Kholiq dengan 6,83 persen suara, disusul pasangan Sukawi-Sudharto mendapat 15,58 persen.
Setelah itu, pasangan M Tamzil-Abdul Rozaq yang diusung PPP dan PAN dengan 11,36 persen.
Berdasarkan Pasal 107 ayat 4 Undang-undang Nomor 12 tahun 2008 tentang Pemerintah Daerah bahwa pasangan calon dengan perolehan suara lebih dari 30 persen dinyatakan sebagai gubernur terpilih. Dengan begitu, KPU Jateng menetapkan pasangan Bibit Waluyo-Rustri sebagai Gubernur-Wakil Gubernur Jateng periode 2008-2013.
Melanjutkan keterangannya, Bambang Sadono mengakui, pasangan Bibit-Rustri
mempunyai pendukung luar biasa. “Tapi, usaha yang dilakukan Golkar dalam pelaksanaan Pilgub di Jateng ini sudah sangat maksimal, bahkan melebihi target,” jelas bekas Cagub Jateng ini.
Ditanya apakah ingin maju lagi, Bambang mengatakan sebelum menyatakan maju, tentu akan memetakan seberapa peluangnya untuk memenangkan kursi nomor satu di Jateng.
“Saya tidak akan terlena dengan hasil survei,” ujar Ketua DPD Partai Golkar Jawa Tengah itu.
Apalagi, lanjutnya, belakangan sudah muncul wacana dari Kemendagri soal pemilihan gubernur oleh DPRD. “Hal itu yang jadi salah satu faktor dalam menimbang-nimbang sebelum maju sebagai calon gubernur.”
Kalaupun nanti tidak dicalonkan lagi sebagai gubernur, Bambang tidak akan mempersoalkannya.
Menurutnya, pengabdian itu tak harus menjabat sebagai kepala daerah, tapi berusaha bekerja secara sungguh-sungguh kemajuan daerah.
“Kalau saya jadi wakil ketua DPRD Jawa Tengah, maka untuk saat ini, amanah itu juga akan saya emban dan jaga dengan baik guna menumbuhkan kemajuan daerah,” tutupnya. QAR

No comments:

Post a Comment