Friday, January 21, 2011

Bonnie Mufidjar, Bekas Calon Walikota Tangerang

Gagal Jadikan Kota Super Sejahtera

Keikutsertaan Bonnie Mufidjar di Pilkada Kota Tangerang 2008 tidak lepas dari dukungan PKS, partai yang membawawannya jadi anggota DPRD Tangerang.
Melalui hasil Pemilihan Internal Raya (Pemira) dan kajian Tim Optimalisasi Musyarokah (TOM), Bonnie direkomendasikan DPW PKS Provinsi Banten untuk meju sebagai Calon Walikota Tangerang. Bonnie kemudian berpasangan dengan calon Wakil Walikota, Diedy Farid Wadjdi.
Meski dianggap muka baru, politisi PKS ini terus berjuang memperebutkan kursi nomor satu di Kota Tangerang. Memang, lawan cukup berat karena yang dihadapi calon incumbent, Wahidin Halim yang berpasangan dengan Arief R Wismansyah.
Ketika ditunjuk, politisi PKS ini mengaku bersungguh-sungguh ingin menjadikan Kota Tangerang sebagai kota super sejahtera.
Bahkan, keluarga Bonnie memberikan dukungan ketika partai menunjukkan calon walikota. “Layaknya seperti keluarga lainnya. Jika ada salah satu anggota keluarganya berniat baik, maka akan didukung bulat-bulat,” kata Bonnie kepada Rakyat Merdeka.
Tak hanya itu, keluarga terus berdoa untuk keberhasilannya di pesta demokrasi di kota tersebut.
Bahkan, pada 26 Oktober 2008 dini hari, beberapa jam sebelum pencontrengan, keluarga menggelar shalat Tahajud bersama untuk memperoleh hal terbaik.
“Kalau kalah, itu artinya memang yang terbaik,” cerita pria yang menghabiskan masa kecilnya menggembala kambing dan kerbau milik kakeknya itu.
Tapi, doanya dan keluarga belum dikabulkan. Berdasarkan hasil penghitungan KPUD, pasangan Bonnie Mufidjar-Diedy Farid Wadjdi hanya berada di posisi kedua dengan 65.657 suara (8,9 persen).
Sementara, ditepat pertama diraih pasangan incumbent Wahidin-Arief dengan 572.976 suara (88,55 persen).
Sedangkan posisi buncit ditempati pasangan independen Ismet Sadeli Hasan-Mahfud Abdullah dengan 16.864 suara (1,7 persen).
Meski gagal, Bonnie dan keluarga tidak berkecil hati atau buruk sangka terhadap hasil perhitungan suara. “Kita cukup realistis kok.”
Justru, kekalahannya di pilkada itu tidak menyurutkan niatnya untuk membangun Kota Tangerang.
Dia terus berjuang, memberikan sumbangsih kepada masyarakat di Kota Tangerang lewat perjuangannya sebagai wakil rakyat. “Jadi, saya terus menunaikan amanah rakyat sebagai wakil.”

Ditanya kesiapannya kembali maju lagi di Pilkada Kota Tangerang periode mendatang, master Administrasi Kebijakan Publik lulusan UI 2005 ini mengaku menyerahkan sepenuhnya kepada partai.
“Jika partai mengamanatkan itu kembali pada saya, mau tidak mau saya harus siap.
Sebab di PKS tidak ada kader yang mencalonkan diri, tapi ditunjuk untuk mewakil partai,” tutupnya. QAR

No comments:

Post a Comment