Friday, January 21, 2011

Hakim Tipikor Daerah Rawan Terkena Suap

PENGAMAT politik dari Universitas Paramadina, Muhammad Ikhsan Tualeka menyambut baik dibentuknya Pengadilan Tipikor di tiga kota yakni Bandung, Surabaya dan Semarang.

Tapi, Ikhsan berharap Mahkamah Agung (MA) dapat menempatkan hakim Tipikor daerah berkualitas dan berkomitmen tinggi di tiga Pengadilan Tipikor itu sehingga mampu menyeret koruptor di daerah.

"Itu tergantung dari rekrutmen para hakimnya. Kalau bisa mendapatkan hakim berintegritas tinggi dan loyalitas baik, Pengadilan Tipikor daerah bisa menang lawan koruptor," ujar Ikhsan kepada Rakyat Merdeka kemarin.

Karena itu, dia minta MA tidak main-main dalam merekrut para hakim Tipikor daerah. Bila prosesnya tidak benar, maka sulit bagi Tipikor daerah untuk bisa memberi rasa takut bagi para koruptor di daerah.

"Bahkan hakim Tipikor didaerah akan sangat rawan terjadi praktek suap-menyuap. Nasib Tipikor ada pada hakim, dan hakim yang baik ditentukan saat rekrutmennya. Sekarang kita tunggu saja hasilnya seperti apa," imbuhnya.

Sementara itu, Kapuspenkum Kejagung, Babul Khoir mengaku bakal menyiapkan jaksa tambahan menyusul diresmikannya Pengadilan Tipikor di Bandung, Semarang, dan Surabaya.

Tahun depan, dia berharap, para jaksa Tipikor sudah bisa menjalankan tugasnya.

"Kalau itu (jumlah jaksa) dirasakan kurang, kita akan beri tambahan. Sebab tujuan kita bersama penegak hukum (kepolisian dan KPK) adalah pemberantasan korupsi," Kata Babul Khoir kepada Rakyat Merdeka.

Sebelumnya, Kejagung dan Mahkamah Agung sudah melakukan pelatihan pada jaksa dan hakim Tipikor di luar Pengadilan Tipikor Jakarta. QAR

No comments:

Post a Comment